Disini ada empat perkara; makanan yang bergizi dan obat yang menyembuhkan, serta makanan yang berbahaya dan obat yang membinasakan.
Hati yang sehat akan selalu memilih yang bermanfaat dan menyembuhkan daripada yang berbahaya dan menyakitkan; sementara hati yang sakit justru sebaliknya.
Makanan yang paling bermanfaat adalah makanan iman, dan obat yang paling bermanfaat adalah obat al-Quran. Siapa yang mencari kesembuhan pada selain al-Kitab dan as-Sunnah, maka dia termasuk orang yang paling bodoh dan orang yang paling sesat. Karena sungguh Allah Ta'ala berfirman :
"Katakanlah : Al-Quran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang al-Quran itu suatu kegelapan bagi mereka." [terjemah QS. Fushshilat : 44]
"Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." [terjemah QS. Al Isra' : 82]
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." [terjemah QS. Yunus : 57]
Al-Quran adalah penyembuh yang sempurna dari semua penyakit-penyakit hati dan badan. Jika seorang yang sakit melakukan pengobatannya dengan baik, menaruhnya pada penyakitnya dengan penuh kejujuran, keimanan, penerimaan yang sempurna, keyakinan yang kokoh dan memenuhi syarat-syaratnya; penyakit itu tidak akan mampu untuk bangkit. Bagaimana mungkin penyakit-penyakit itu akan bangkit melawan kalam Rabb pemilik langit dan bumi, yang seandainya kalam tersebut turun kepada gunung, niscaya dia akan menghancurkannya?!
Maka, tidak tersisa dari satu penyakit dari penyakit-penyakit hati dan badan, melainkan pada al-Quran ada petunjuk kepada obatnya bagi orang yang dianugerahkan Allah pemahaman tentang Kitab-Nya.
@ Kutipan dari Syarh al 'Aqîdah ath Thahâwiyah, Imam Ibnu Abil 'Izz rahimahullahu